Wajan Raksasa |
*Berdiameter Sekitar 3 Meter
BATANG – Sebuah benda yang diduga merupakan wajan raksasa peninggalan jaman Belanda ditemukan di dalam Masjid Al Furqon, Dukuh Ngarakan, Kelurahan Karangasem Utara, Batang. Penemuan tersebut tentu saja membuat gempar dan mengundang perhatian warga hingga berduyun-duyun mendatangi lokasi.Dari informasi yang diperoleh, awal ditemukannya benda tersebut adalah ketika Masjid tempat ditemukannya benda yang diduga wajan itu akan direnovasi. Namun saat dilakukan penggalian oleh para tukang batu, ternyata di kedalaman sekitar dua meter cangkul mereka terbentur sebuah besi.
Ketika digali lebih dalam, ternyata besi tersebut tampak seperti sebuah wajan, namun ukurannya tidak seperti wajan-wajan biasanya. Pasalnya, diameternya sekitar 2-3 meter. Tentu saja hal itu membuat para tukang kaget dan langsung melaporkannya ke pimpinan mereka.
Siswanto yang merupakan pimpinan proyek mengatakan, saat cangkul pekerja membentur benda keras sempat menimbulkan rasa penasaran. Ketika kembali dicangkul dan ternyata besi tersebut berbentuk lingkaran yang diduga wajan dengan ukuran raksasa.
“Saat menggali, mereka kaget karena cangkul pekerja membentur sebuah besi. Lalu saya menyuruh untuk terus menggali dan ternyata setelah kelihatan bentuknya seperti wajan raksasa,” tutur Siswanto.
Mengetahui hal tersebut, kemudian diberitahukan kepada pengurus masjid, yang selanjutnya dilakukan musyawarah apakah akan ditutup lagi atau digali untuk diambil. Setelah melalui kesepakatan, awalnya akan ditutup lagi, namun ternyata hal itu sudah terdengar ke telinga warga yang kemudian berduyun-duyun ingin melihatnya.
Penemuan tersebut juga dilaporkan kepada pihak kepolisian dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batang, yang kemudian meminta agar benda yang diduga wajan raksasa tersebut digali agar bisa diambil. Sehingga para pekerjapun hingga Senin siang kemarin masih terus melakukan penggalian.
“Para pekerja masih melakukan penggalian, rencananya nanti akan menggunakan katrol untuk mengambil benda tersebut. Kami juga meminta kepada petugas kepolisian untuk mengamankan tempat ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga yang diduga merupakan sesepuh desa setempat, Wagiyem (90) warga Dukuh Milingan, Kelurahan Karangasem Utara, mengatakan jika di tempat tersebut dulunya merupakan gudang gula pabrik tebu milik pemerintah Belanda. Kemudian karena sudah berhenti, tanah tersebut dibeli oleh H Jazuli dan dibangun sebuah masjid.
“Waune gudang pabrik gula gadahe londo, ditumbas pak kaji Jazuli lan didamel masjid. Menawi pabrike ten daerah Kalimati atau Kalisari (tadinya gudang pabrik gula milik Belanda, kemudian dibeli H Jazuli dan dibuat masjid. Kalau pabriknya ada di daerah Kalimati atau Kalisari-red),” terang Wagiyem.
Wanita yang sudah berumur 90 tahun tersebut mengungkapkan jika dia dulu lahir di Klaten, kemudian ikut tantenya yang dipersunting warga Belanda yang merupakan pegawai pabrik gula. Sehingga sejarah tempat tersebut dirinya mengetahui sendiri dan juga dari cerita para pendahulunya.
Hingga saat ini para pekerja masih melakukan penggalian tempat ditemukannya benda yang diduga merupakan wajan raksasa. Pemimpin proyek juga berkoordinasi dengan Pemkab Batang untuk membantu penggalian agar benda tersebut bisa segera diambil.